Sederhananya, diversifikasi investasi adalah menyebarkan aset ke berbagai instrumen untuk mengurangi risiko. Istilah ini mirip dengan ketika Anda memiliki sejumlah telur namun tidak menaruh semuanya dalam satu keranjang.
Misalnya, alih-alih hanya membeli saham teknologi, Anda juga bisa membeli emas atau properti, dengan begitu risiko kerugian bisa ditekan.
Jika Anda tertarik dengan konsep ini, Anda bisa memahami pengertian, manfaat hingga strategi diversifikasi investasi sampai tuntas pada artikel ini.
Apa itu Diversifikasi Investasi?
Diversifikasi investasi adalah alokasi aset yang ditujukan ke berbagai instrumen guna mengurangi risiko dan meningkatkan potensi keuntungan. Umumnya, alokasi tersebut berupa 60% saham dan 40% obligasi (60/40). [1]
Aset yang terdiversifikasi ini terbukti bisa mengurangi volatilitas (tingkat perubahan harga) hingga 85% daripada yang hanya terspesialisasi pada satu instrumen.[2]
Ketika Anda menyimpan aset hanya dalam satu instrumen, ini hanya akan membuat Anda mendapatkan risiko yang lebih besar saat adanya penurunan. Namun, diversifikasi berlebihan juga tidak baik karena bisa membuat bengkak biaya investasi.
Oleh karena itu, di sini perlu memahami konsep diversifikasi dengan benar, agar tidak keliru dalam penerapannya.
Manfaat Diversifikasi
Masih ingat dengan perusahaan Enron yang merugikan ribuan investor? Harga saham yang awalnya $90 jatuh hingga di bawah $1.[3] Artinya, hampir 100% kerugian diterima oleh para investor.
Bagi mereka yang sudah melakukan diversifikasi mungkin masih dapat berharap pada nilai aset lain. Tapi mereka yang sudah all in dan hanya mengandalkan aset tersebut hanya bisa pasrah.
Contoh kasus di atas, menggambarkan salah satu manfaat dari diversifikasi investasi. Adapun secara lengkap sebagai berikut:
1. Mengurangi Risiko
Pemecahan melalui placement aset guna meredam risiko. Jika satu bagian mengalami penurunan, maka bagian lain yang berbeda jenis bisa menghasilkan kontribusi positif, sehingga kinerja keseluruhan tetap terjaga.
2. Menaikkan Potensi Keuntungan
Setiap jenis aset punya potensi profit yang beraneka ragam. Dengan pembagian, pemodal bisa menangkap profit dari beragam kelas aset. Misalnya, ketika pasar saham sedang lesu, harga emas mungkin naik.
3. Memenuhi Financial Goals
Pemecahaan lini investasi bisa menolong Anda menggapai beragam financial goals, baik periode singkat maupun di masa mendatang. Misalnya, Anda bisa memakai yang periode singkat untuk emergency fund, dan periode yang lebih panjang untuk persiapan pensiun.
Jenis-Jenis Diversifikasi
Untuk memahami diversifikasi lebih lanjut, mari kita lihat beberapa jenisnya dalam daftar berikut ini:
Diversifikasi Aset
Diversifikasi aset adalah menanamkan harta ke berbagai jenis aset, seperti obligasi, saham, reksadana, emas, properti, dan mata uang asing. Setiap aset punya karakteristik dan risiko yang berbeda-beda.
Diversifikasi Sektor
Selain jenis asetnya, Anda juga bisa melakukan pemecahan harta berdasarkan sektor industri. Contoh diversifikasi saham sektor perusahaan teknologi, finansial, konsumen, dan energi. Dengan cara ini, Anda menurunkan risiko jika suatu sektor mengalami penurunan.
Diversifikasi Geografis
Konsep ini melibatkan investasi di berbagai negara. Ekonomi setiap negara punya siklus dan kondisi yang berbeda-beda. Dengan berinvestasi di banyak negara, Anda bisa menurunkan risiko yang terkait dengan kondisi ekonomi suatu negara tertentu.
Diversifikasi Waktu
Selain aset dan sektor, Anda juga bisa melakukan pemecahan harta berdasarkan waktu. Artinya, Anda menanamkan modal Anda dalam berbagai periode, baik periode singkat maupun panjang. Dengan cara ini, Anda bisa memenuhi financial goals Anda.
Strategi Diversifikasi Investasi
Agar bisa mendapatkan hasil yang maksimal dari investasi yang terdiversifikasi, Anda perlu memahami strateginya. Bagaimana cara melakukan diversifikasi? Ini strategi dan langkah-langkahnya:
1. Tentukan Profil Risiko Anda
Profil risiko merupakan tingkat kenyamanan Anda terhadap fluktuasi pasar. Apakah Anda lebih suka yang stabil dengan potensi profit yang lebih rendah (risiko rendah), atau Anda bersedia mengambil risiko yang lebih tinggi untuk memperoleh potensi profit yang lebih besar?
2. Buat Tujuan Investasi yang Jelas
Setelah mengetahui profil risiko, tentukan goals dari investasi Anda. Apa yang ingin Anda capai dengan investasi? Apakah untuk membeli rumah, membiayai pendidikan anak, atau pensiun? Sebab ini akan memengaruhi aset placement dalam portofolio Anda.
Misalnya, jika keinginan Anda ialah pensiun dalam waktu dekat, maka Anda seharusnya placement lebih banyak modal pada investasi yang berpotensi menghasilkan pertumbuhan tinggi.
3. Pilih Instrumen Investasi yang Sesuai
Ada banyak jenis instrumen yang tersedia, masing-masing dengan karakteristik dan risk level yang berbeda. Beberapa instrumen yang umum misalnya:
- Saham – Representasi kepemilikan sebagian kecil dari suatu korporasi. Potensi profit tinggi, tetapi juga high risk.
- Obligasi – Surat utang yang diterbitkan oleh pemerintah atau korporasi. Potensi profit lebih rendah daripada saham, tetapi juga low risk.
- Reksa dana – Investasi kolektif yang manajer investasi kelola. Lebih mudah karena investor membeli sebagian dari banyak sekuritas.
- Properti – Dalam bentuk tanah atau bangunan. Potensi profit tinggi, tetapi membutuhkan modal yang besar dan likuiditas yang rendah.
- Emas – Sebagai lindung nilai inflasi dan ketidakstabilan ekonomi.
- Mata uang asing – Investasi dalam mata uang negara lain.
4. Penempatan Aset
Setelah memilih instrumen, langkah selanjutnya ialah aset placement. Jadi, ini merupakan proses membagi harta ke dalam beragam jenis aset. Memposisikan aset yang tepat tergantung pada profil risiko dan goals Anda.
5. Lakukan Rebalancing
Pasar terus berubah, sehingga penempatan aset juga perlu penyesuaian agar bisa mengembalikan aset Anda ke posisi awal. Sedangkan frekuensinya, tergantung pada perubahan pasar dan keinginan Anda.
Ingin memulai investasi Anda dengan cara yang aman dan memperoleh profit? Qazwa menawarkan platform P2P Lending yang aman, fleksibel, dan amanah untuk mendukung pelaku usaha UMKM dan alternatif investasi yang prudent bagi masyarakat.
Dengan berinvestasi di Qazwa, Anda tidak hanya menolong pertumbuhan UMKM, tetapi juga memperoleh potensi profit yang menarik.
Diversifikasi investasi adalah peluang menaikkan angka profitable dan mengamankan harta. Oleh karena itu, semakin cepat Anda bergabung dengan Qazwa, semakin banyak peluang yang bisa Anda peroleh: imbal hasil yang menarik dan menjadi bagian dari komunitas investor yang cerdas.
Referensi :
Otoritas Jasa Keuangan – Diversifikasi Portofolio Investasi Bagi Milenial – Sikapi Uangmu
Sahabat Pegadaian – Diversifikasi Investasi: Pengertian, Jenis, dan Caranya
https://sahabat.pegadaian.co.id/artikel/investasi/diversifikasi-investasi
DBS Bank – Konsep Diversifikasi, Jenis, dan Manfaatnya dalam Investasi
https://www.dbs.id/digibank/id/id/articles/konsep-diversifikasi-jenis-dan-manfaatnya-dalam-investasi
Amartha – Apa Itu Diversifikasi? Ini Pengertian, Jenis, dan Cara Melakukannya
https://amartha.com/blog/pendana/money-plus/apa-itu-diversifikasi/
BCA – Definisi Diversifikasi, Contoh, & Strategi dalam Investasi
Ruang Menyala – Diversifikasi Investasi – Manfaat dan Cara Melakukannya
https://www.ruangmenyala.com/article/read/diversifikasi-investasi-adalah
Financial Edge Training – Diversifikasi – Definisi, Jenis, Contoh, Perhitungan
https://www.fe.training/free-resources/portfolio-management/diversification-2/
depositobpr.id – Apa itu Diversifikasi Investasi? Ini Manfaat dan Strateginya
https://depositobpr.id/blog/diversifikasi-investasi-adalah
Tanamduit – Apa Itu Diversifikasi Investasi? Ini Dia 5 Cara Melakukannya!
https://www.tanamduit.com/belajar/investasi/diversifikasi-adalah