Pernahkah Anda merasa bahwa uang yang Anda punya saat ini tidak lagi sekuat dulu untuk membeli barang yang sama? Jika Anda pernah mengalami hal ini, Anda tidak sendirian. Fenomena ini dikenal dengan istilah inflasi.
Nah, apa itu inflasi? Sederhananya, inflasi adalah kondisi di mana nilai barang dan jasa secara umum mengalami kenaikan dalam jangka waktu tertentu. Oleh karena itu, yuk, pelajari pengertian inflasi., penyebab, dampaknya pada masyarakat dan negara, serta tips cerdas mengelola keuangan saat inflasi.
Pengertian Inflasi
Inflasi adalah kondisi di mana nilai barang dan jasa secara umum mengalami kenaikan dalam jangka waktu tertentu. Sederhananya, uang yang Anda miliki hari ini tidak akan bisa membeli barang sebanyak yang bisa kita beli kemarin.
Ini seperti sebuah balon yang terus mengembang, semakin besar balon itu, semakin sedikit udara yang bisa kita masukkan. Nah, kalau dari sudut pandang ekonomi, kenaikan ini sering diukur memakai indeks harga konsumen (IHK).
IHK merupakan alat untuk mengukur perubahan rata-rata nilai barang dan jasa yang dikonsumsi oleh rumah tangga. Dari sudut pandang moneter, kenaikan bisa terjadi ketika jumlah uang yang beredar dalam suatu perekonomian naik lebih cepat daripada pertumbuhan produksi barang dan jasa.
Contoh inflasi sederhana ialah ketika nilai sembako seperti minyak goreng, beras, dan telur mengalami kenaikan secara terus-menerus. Dulu, dengan uang Rp10.000 Anda bisa membeli 2 kg beras, namun sekarang mungkin hanya cukup untuk membeli 1 kg saja.
Jadi, apa itu inflasi dan deflasi? Perbedaan antara inflasi dan deflasi terletak pada arah perubahan nilai Jika inflasi adalah kenaikan nilai secara umum, maka deflasi adalah penurunan nilai secara umum. Nah, deflasi ini juga bisa menjadi problem bagi perekonomian, karena bisa mengakibatkan penurunan produksi dan pengangguran.
Penyebab Inflasi
Setelah mengetahui pengertian apa itu inflasi, sebagai bahan referensi lebih lanjut tentang kenaikan itu sendiri punya beberapa faktor yang bisa mengakibatkannya terjadi, antara lain di bawah ini.
1. Faktor Demand
Ketika permintaan terhadap barang dan jasa naik lebih cepat daripada produksi, produsen akan menaikkan nilai untuk menyesuaikan dengan meningkatnya permintaan. Hal ini sering terjadi pada saat ekonomi sedang mengalami pertumbuhan yang sangat cepat.
2. Faktor Penawaran
Ada perubahan pada faktor penawaran juga menjadi penyebab inflasi, seperti:
- Adanya, gangguan produksi, misalnya saja bencana alam, konflik, atau gangguan pada rantai pasok. Ini mengakibatkan penurunan produksi barang dan jasa, sehingga nilai menjadi lebih mahal.
- Kenaikan nilai bahan baku, tenaga kerja, atau energi bisa mendorong produsen untuk menaikkan nilai jual produknya.
3. Faktor Moneter
Faktor moneter juga bisa jadi penyebab inflasi, misalnya:
- Peningkatan jumlah uang beredar Sebab, ketika pemerintah atau bank sentral mencetak uang terlalu banyak, nilai uang akan menurun dan nilai barang akan naik.
- Kredit yang mudah. Kenapa bisa? Jadi begini, ketika kredit mudah diperoleh, masyarakat cenderung lebih banyak mengonsumsi, sehingga permintaan akan barang dan jasa naik dan mendorong kenaikan.
4. Ekspektasi Inflasi
Jika masyarakat dan pelaku usaha mengharapkan nilai akan terus naik di masa depan, mereka akan cenderung menaikkan nilai atau menunda pembelian. Hal ini bisa mempercepat laju kenaikan karena spiral harga tersebut.
5. Faktor Lain
Faktor lain yang jadi penyebab inflasi misalnya:
- Kebijakan pemerintah yang tidak stabil, seperti perubahan kebijakan fiskal atau moneter yang terlalu sering, bisa menciptakan ketidakpastian dan mendorong kenaikan.
- Faktor eksternal juga bisa menjadi penyebabnya. Misalnya saja krisis global, kenaikan harga minyak dunia, atau depresiasi nilai tukar mata uang bisa mengakibatkan kenaikan di dalam negeri.
Pemahaman yang baik tentang penyebab kenaikan sangat penting. Sebab dengan memahami penyebabnya, Anda bisa mengantisipasi dampaknya. Juga bisa menjadi konsumen yang lebih cerdas, investor yang lebih bijak, dan warga negara yang lebih aktif.
Anda akan lebih siap menghadapi tantangan ekonomi yang terus berubah dan membuat keputusan yang lebih baik untuk masa depan Anda. Dengan kata lain, pemahaman tentang kenaikan ialah kunci untuk meraih kemandirian finansial dan menaikkan kualitas hidup Anda.
Dampak Inflasi
Apa yang terjadi jika terjadi inflasi? Terkait berkurangnya nilai alat tukar, maka hal yang akibat antara lain:
1. Dampak pada Individu
Dampak inflasi pada individu di masyarakat antara lain:
- Menurunnya daya beli, karena kenaikan harga menghasilkan nilai tukar menjadi tidak sekuat sebelumnya. Dengan kata lain, Anda tidak bisa membeli barang sebanyak yang dulu bisa kita beli dengan jumlah yang sama.
- Semua kebutuhan sehari-hari, mulai dari makanan, transportasi, hingga biaya pendidikan dan kesehatan, akan mengalami kenaikan harga. Hal ini bisa membebani keuangan keluarga, terutama bagi mereka yang punya penghasilan tetap.
- Inflasi yang tinggi menciptakan ketidakpastian di masa depan. Sehingga, masyarakat akan kesulitan merencanakan financial safety di masa mendatang karena tidak bisa memprediksi berapa nilai barang akan naik.
- Ketika nilai terus naik, nilai uang yang disimpan di tabungan akan berkurang. Hal ini bisa menurunkan minat masyarakat untuk menabung dan berinvestasi.
2. Dampak pada Ekonomi
Dampak inflasi pada ekonomi di suatu negara antara lain:
- Pertumbuhan ekonomi melambat, karena daya beli masyarakat menurun, sehingga permintaan akan barang dan jasa juga menurun. Hal ini bisa menghambat pertumbuhan ekonomi.
- Bank sentral biasanya akan menaikkan suku bunga untuk mengendalikan inflasi. Nah, kenaikan suku bunga ini bisa menghasilkan biaya pinjaman menjadi lebih mahal, sehingga bisa menghambat investasi dan konsumsi.
- Terganggunya stabilitas ekonomi, seperti terjadinya inflasi yang hiperinflasi. Kondisi ini menyebabkan krisis ekonomi yang lebih besar.
- Naiknya ketimpangan sosial, karena kelompok masyarakat yang punya income tetap lebih kesulitan untuk menghadapi kenaikan harga daripada dengan kelompok masyarakat yang punya income fleksibel.
Tips Mengelola Keuangan dari Inflasi
Mengelola keuangan di masa inflasi membutuhkan kesabaran dan konsistensi agar cash flow financial tetap aman. Oleh karena itu, coba pakai beberapa tips di bawah ini.
1. Buat Anggaran yang Detail
Caranya yaitu:
- Bedakan antara kebutuhan pokok (tempat tinggal, makanan, transportasi) dan keinginan (hiburan, barang mewah).
- Catat setiap pengeluaran untuk mengetahui ke mana saja uang Anda pergi.
- Cari alternatif yang lebih murah untuk barang atau jasa yang sering Anda pakai.
2. Tingkatkan Pendapatan
Cara meningkatkan pendapatan misalnya:
- Bisa dari pekerjaan sampingan, investasi, atau menjual barang bekas.
- Ikuti kursus atau pelatihan untuk menaikkan nilai jual Anda di pasar kerja.
3. Investasikan Uang Anda
Anda bisa berinvestasi, misalnya dengan:
- P2P Lending – Platform seperti Qazwa menawarkan imbal hasil yang menarik dengan risiko yang relatif terukur.
- Reksadana – Reksadana saham dan reksadana pendapatan tetap jadi pilihan yang baik untuk jangka menengah dan panjang.
- Emas – Emas sering dianggap sebagai lindung nilai terhadap inflasi.
- Properti – Investasi properti bisa memberikan keuntungan jangka panjang, baik dari sewa maupun kenaikan nilai properti.
Pentingnya memahami inflasi terletak pada kemampuan untuk mengantisipasi dan mengelola risiko yang terkait dengannya. Dengan memahami kenaikan nilai, Anda bisa membuat keputusan keuangan dengan lebih bijak, salah satunya adalah dengan berinvestasi pada aset yang bisa melindungi nilai uang dari erosi inflasi.
Sebagai contoh, Anda bisa mempertimbangkan untuk berinvestasi pada platform peer-to-peer lending seperti Qazwa.
Dengan berinvestasi di Qazwa, Anda tidak hanya memperoleh potensi keuntungan yang lebih tinggi daripada dengan deposito, tetapi juga bisa membantu pertumbuhan usaha mikro, kecil, dan menengah di Indonesia.
“Setelah memahami apa itu inflasi, kini masa depan ada di tangan Anda. Investasikan sekarang, nikmati hasilnya nanti. Qazwa, langkah awal menuju kebebasan financial freedom.”
Referensi:
E-Journal Universitas Atma Jaya Yogyakarta – 14 BAB 11 LANDASAN TEORI 2.1. Definisi Inflasi
https://e-journal.uajy.ac.id/2582/3/2EP13267.pdf
UIN SMH Banten Institutional Repository – 1 BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Inflasi 1. Pengertian
https://repository.uinbanten.ac.id/1267/3/BAB%202%20%20Pak%20Aan.pdf
CIMB Niaga – 6 Penyebab Inflasi di Indonesia Beserta Tips Mengantisipasi
https://www.cimbniaga.co.id/id/inspirasi/perencanaan/penyebab-inflasi
Reserve Bank of Australia – Causes of Inflation
https://www.rba.gov.au/education/resources/explainers/causes-of-inflation.html
Bank Indoensia – Inflasi
https://www.bi.go.id/id/fungsi-utama/moneter/inflasi/default.aspx
Otoritas Jasa Keuangan – Tips Keuangan Hadapi Gejolak Inflasi dan Stagflasi
https://sikapiuangmu.ojk.go.id/FrontEnd/CMS/Article/40769
BINUS UNIVERSITY – Pentingnya Mengatur Keuangan dalam Menghadapi Inflasi