7 Investasi yang Menguntungkan dan Ramah untuk Pemula
Bagi beberapa pemula, istilah investasi adalah hal yang cukup membingungkan, bahkan menakutkan. Kesannya, Anda harus memiliki modal yang banyak dan siap dengan risiko tingginya. Padahal tidak selalu seperti itu, karena banyak investasi yang menguntungkan dan bisa dicoba oleh pemula atau awam.
Setidaknya ada tujuh jenis investasi yang aman menurut OJK dan ramah untuk pemula, yang bisa Anda pertimbangkan. Nah, beberapa rekomendasi jenis-jenis investasi tersebut adalah:
1. Emas
Sejak dahulu banyak pihak yang beranggapan bahwa emas adalah investasi yang menguntungkan dan aman, karena nilainya relatif stabil dan terus naik. Selain itu risiko berinvestasi di sini juga rendah.
Namun tidak semua emas cocok Anda jadikan investasi. Sebaiknya pilihlah emas batangan sebab nilainya dihitung murni dari beratnya saja, berbeda dengan emas perhiasan.
Tapi berinvestasi di sini juga memiliki kelemahan, seperti risiko kehilangan, kenaikan harga lebih lambat, serta keuntungan relatif kecil saat dijual.
2. Properti
Berinvestasi ke dalam properti sebenarnya cukup mirip dengan emas, di mana ada benda fisiknya serta nilainya yang stabil, bahkan terus meningkat. Praktiknya bisa dengan membangun properti di tanah pribadi, kemudian menjualnya atau menyewakannya kepada orang lain.
Selain lebih cocok untuk investasi jangka panjang, pertimbangkanlah risiko dari investasi properti. Risiko paling umumnya adalah kerusakan bangunan dan butuh biaya perawatan cukup besar.
3. Saham
Secara sederhana, saham merupakan bukti kepemilikan dari perusahaan yang Anda pilih. Semakin besar persentase saham yang dibeli, maka persentase kepemilikan juga semakin besar.
Keuntungan yang Anda terima bersumber dari pertumbuhan nilai saham dan dividen atau bagi hasil keuntungan perusahan tersebut. Meskipun keuntungan yang Anda dapatkan bisa tinggi, namun risikonya pun tidak kalah tinggi.
Oleh karena itu, sebelum terjun ke sini Anda harus punya pemahaman tentang cara kerjanya dan kemampuan analisis yang cukup bagus.
4. Reksa Dana
Simpelnya, reksa dana merupakan sebuah bentuk investasi yang berperan sebagai penghimpun dana untuk diinvestasikan ke banyak surat berharga, misalnya obligasi, saham, dan instrumen lain. Pengelola dana tersebut merupakan sebuah badan hukum bernama Manajer Investasi.
Dengan memilih investasi ini, risikonya lebih rendah daripada saham, karena dana Anda dikelola oleh profesional. Modal berinvestasi dan risikonya pun lebih minim.
Namun risikonya juga ada, seperti penurunan nilai investasi, risiko likuiditas, serta adanya kesalahan manajemen pengelolaan yang membuat investasi Anda turun nilainya.
5. Deposito
Apabila ingin menabung dengan jangka waktu lama, maka cobalah deposito. Deposito sendiri merupakan sebuah instrumen untuk menyimpan uang dengan syarat dan jangka waktu tertentu. Jangka waktunya biasanya sebulan 3, 5, 12, hingga 24 bulan.
Keunggulannya adalah hasil bunga yang relatif tinggi dan adanya jaminan dari LPS (Lembaga Penjamin Simpanan), sehingga bisa Anda gunakan untuk jaminan atau agunan kredit.
Sedangkan beberapa kelemahannya adalah tidak bisa diambil sebelum jatuh tempo, terdapat denda, inflasi, pajak, dan penghapusan bunga. Selain itu, instrumen investasi ini tidak cocok bagi Anda yang mencari investasi yang menghasilkan uang tiap bulan.
6. Surat Berharga Negara (SBN)
SBN tergolong jarang didengar awam, namun ternyata cukup menarik jika Anda ingin berinvestasi sekaligus “membiayai” negara. SBN ini diterbitkan oleh pemerintah, di mana hasilnya berguna sebagai tambahan anggaran negara. Tujuannya untuk menutupi defisit APBN, menutup kekurangan kas, dan lainnya.
Timbal baliknya untuk Anda adalah imbal hasil dalam wujud kupon yang Anda dapatkan secara rutin sampai hari jatuh tempo. Selain itu, investasi ini pastinya sudah dijamin negara, modalnya cukup terjangkau (mulai Rp1 juta), pajak rendah, serta imbal hasil menarik.
Namun, tentu kerugian tetap bisa terjadi, terutama jika Anda membeli dan menjual produk yang bisa diperdagangkan, seperti ORI dan SR (Sukuk Ritel) di pasar sekunder sebelum jatuh tempo. dalam hal ini, kerugian yang bisa Anda dapatkan adalah harga jual lebih murah daripada harga beli.
7. P2P Lending
Tipe P2P (Peer to Peer) Lending ini memang tergolong baru, namun semakin populer karena kemudahan dan sudah jelas di mata hukum.
Profit yang cukup tinggi diimbangi dengan kemudahannya semakin meningkatkan investor pada bidang investasi ini. Hal ini dibuktikan dengan semakin banyaknya perusahaan fintech yang menjalankan model ini, salah satunya Qazwa.
Dalam investasi ini, sebagai pendana, Anda akan mendanai borrower/penerima dana yang menjalankan bisnis model UMKM hingga perusahaan. Nantinya, return berasal dari bunga yang disepakati dengan peminjam.
Selain itu, Peer to Peer lending juga memiliki skema lain, yaitu P2P Lending Syariah, karena skemanya yang mengikuti prinsip syariah.
Hal yang membedakan skema ini dengan P2P konvensional adalah mekanisme keuntungannya. Di mana keuntungan bukan berasal dari bunga, namun imbal hasil dari profit yang dihasilkan usaha yang didanai.
Bisnis yang disetujui ke platform ini pun sesuai syariah yang tidak melanggar agama. Saat ini belum terlalu banyak perusahaan yang menggunakan prinsip P2P Syariah.
Oleh karena itu, Qazwa hadir sebagai salah satu P2P berbasis syariah di Indonesia yang telah berizin penuh dan telah diawasi oleh otoritas terkait seperti Otoritas Jasa Keuangan ( OJK ).
Perlu diketahui bahwa jenis investasi pada P2P syariah sangat cocok bagi Anda yang ingin mendapatkan passive income namun terbebas dari riba. Sehingga Anda juga mendapat keuntungan sekaligus berkontribusi membantu bisnis, khususnya bisnis UMKM.
Anda bisa mencoba investasi ini dengan mendaftarkan diri sebagai pendana Qazwa. Prosesnya mudah, bisa dilakukan di mana saja, Merupakan investasi yang menguntungkan untuk pemula sekali pun.
Referensi:
Deposito BPR. Memahami 6 Risiko Deposito & Cara Mitigasi Potensi Kerugian. https://depositobpr.id/blog/risiko-deposito
DJKN. Kenali Surat Berharga Negara sebagai Alternatif Investasi. https://www.djkn.kemenkeu.go.id/kpknl-bukittinggi/baca-artikel/16336/Kenali-Surat-Berharga-Negara-sebagai-Alternatif-Investasi.html
Bareksa. Begini 5 Kelebihan vs 5 Kelemahan dalam Investasi Emas. https://www.bareksa.com/berita/emas/2022-10-05/begini-5-kelebihan-vs-5-kelemahan-dalam-investasi-emas
Sikapi Uangmu OJK. Deposito. https://sikapiuangmu.ojk.go.id/FrontEnd/CMS/Category/121
Sikapi Uangmu OJK. Reksa Dana. https://sikapiuangmu.ojk.go.id/FrontEnd/CMS/Article/291
Sikapi Uangmu OJK. Yuk Mengenal Fintech P2p Lending Sebagai Alternatif Investasi Sekaligus Pendanaan. https://sikapiuangmu.ojk.go.id/FrontEnd/CMS/Article/20566
HSBC. Jenis-Jenis Investasi yang Populer di Indonesiaa. https://www.hsbc.co.id/1/PA_esf-ca-app-content/content/indonesia/personal/offers/news-and-lifestyle/files/articles/html/201906/jenis-jenis-investasi-yang-populer-di-indonesia.html
CIMB Niaga 5. Investasi yang Menguntungkan dengan Popularitas Tinggi. https://www.cimbniaga.co.id/id/inspirasi/investasi/5-investasi-yang-menguntungkan-dengan-popularitas-tinggi
Sahabat Pegadaian. Investasi untuk Pemula: 10 Jenis Pilihan Aman dan Terpercaya. https://sahabat.pegadaian.co.id/artikel/investasi/10-jenis-investasi-untuk-pemula-yang-aman-dan-terpercaya
FLIP. Apa Itu P2P Lending Syariah dan Gimana Cara Daftarnya?. https://flip.id/blog/p2p-lending-syariah-dan-cara-daftarnya