Tahukah Anda bahwa di 2011 hingga 2021 menunjukkan bahwa 61,7% orang belum punya dana darurat.[1]. Ini menunjukkan bahwa sebagian besar masyarakat masih belum siap secara finansial untuk menghadapi kejadian tidak terduga seperti kehilangan pekerjaan, anggaran medis mendadak, atau kerusakan properti di masa depan.
Artinya, jika terjadi musibah, banyak yang akan kesulitan memenuhi kebutuhan sehari-hari, bahkan mungkin terjebak dalam lingkaran utang yang sulit teratasi. Situasi seperti ini tentu sangat mengkhawatirkan dan bisa mengganggu ketenangan pikiran. Padahal, dengan sedikit perencanaan dan disiplin, Anda bisa punya cadangan dana yang cukup untuk melindungi diri dari risiko finansial.
Apa Saja yang Termasuk ke dalam Dana Darurat?
Dana darurat adalah dana yang disiapkan untuk menghadapi situasi tak terduga yang membutuhkan pengeluaran keuangan mendadak atau bisa juga disebut sebagai emergency fund.
Agar lebih memahami, pahami dana darurat untuk apa saja dan contohnya di bawah ini:
- Budget kesehatan – Budget pengobatan, rawat inap, obat-obatan, dan prosedur medis lainnya.
- Kehilangan pekerjaan – Pengeluaran sehari-hari seperti anggaran makan, transportasi, dan tagihan tetap lainnya hingga menemukan pekerjaan baru.
- Perbaikan rumah atau kendaraan – Budget perbaikan mendadak akibat kerusakan atau bencana alam.
- Bencana alam – Budget evakuasi, perbaikan rumah, atau penggantian barang-barang yang rusak.
- Budget pendidikan darurat – Budget sekolah atau universitas anak jika terjadi hal yang tidak terduga.
- Budget hukum – Budget pengacara atau mediator jika terlibat dalam masalah hukum.
- Budget perjalanan darurat – Budget tiket pesawat atau kereta api untuk pulang ke kampung halaman atau mengunjungi keluarga yang sakit.
Intinya, emergency fund berguna untuk menutupi segala jenis pengeluaran yang tidak direncanakan sebelumnya dan dapat mengganggu stabilitas finansial Anda.
Berapa Besar Dana Darurat Ideal?
Besarnya emergency fund yang ideal sebenarnya relatif dan tergantung pada kondisi finansial masing-masing individu atau keluarga. Namun, secara umum, banyak ahli keuangan menyarankan untuk memiliki dana darurat dengan perhitungan berikut:
1. 3-6 Kali Pengeluaran Bulanan
Mengapa Anda harus punya dana darurat dengan besaran 3-6 bulan pengeluaran bulanan? Kalau 3 bulan itu cukup untuk menutupi kebutuhan dasar jika Anda kehilangan pekerjaan dan membutuhkan waktu untuk mencari pekerjaan baru.
Sedangkan untuk jumlah yang setara dengan enam bulan pengeluaran bulanan, ini akan lebih aman, terutama jika Anda punya tanggungan keluarga atau tinggal di kota dengan anggaran hidup yang tinggi.
2. Metode 50-30-20
Dengan metode ini, Anda bisa mengalokasikan 50% income untuk kebutuhan pokok, 30% untuk keinginan, dan 20% untuk tabungan (termasuk emergency fund).
3. Metode Snowball atau Avalanche
Kalau tidak cocok maka bisa dengan metode snowball atau avalanche. Yakni prioritaskan pembayaran utang dengan bunga tertinggi terlebih dahulu, lalu sisanya dialokasikan untuk emergency fund.
Terkait besaran dana darurat minimal berapa, Anda juga perlu mempertimbangkan beberapa hal berikut:
- Tingkat income – Semakin tinggi income, semakin besar pula emergency fund yang ideal.
- Jumlah tanggungan – Keluarga dengan banyak anggota membutuhkan emergency fund yang lebih besar.
- Stabilitas pekerjaan – Jika pekerjaan cenderung tidak stabil, sebaiknya punya emergency fund yang lebih besar.
- Tingkat risiko – Kalau punya gaya hidup yang berisiko tinggi (misalnya, sering bepergian atau melakukan aktivitas ekstrim), emergency fund yang lebih besar akan sangat menolong.
Tips Mengumpulkan Dana Darurat
Nah, agar berhasil punya emergency fund maka Anda harus disiplin dan penuh perencanaan yang matang dengan melakukan beberapa hal di bawah ini:
- Catat semua pemasukan dan pengeluaran Anda untuk mengetahui ke mana saja uang Anda pergi.
- Identifikasi pengeluaran yang bisa dikurangi atau dihilangkan. Seperti langganan yang tidak terpakai, makan di luar yang terlalu sering, atau membeli barang-barang yang tidak dibutuhkan.
- Anda bisa melakukan pekerjaan sampingan, menjual barang bekas, atau memanfaatkan keahlian Anda untuk menghasilkan uang tambahan.
- Atur transfer otomatis dari rekening gaji ke rekening tabungan emergency fund.
- Gunakan aplikasi keuangan untuk melacak pengeluaran dan mencapai tujuan menabung.
- Jika Anda sudah berkeluarga, libatkan pasangan dan anak-anak dalam membuat anggaran dan mencapai tujuan keuangan bersama.
Ingat, mengumpulkan emergency fund membutuhkan waktu dan kesabaran. Jangan menyerah dan terus berusaha untuk mencapai tujuan Anda. Dengan punya emergency fund, Anda akan merasa lebih aman dan siap menghadapi segala kemungkinan yang terjadi di masa depan.
Di Mana Menyimpan Dana Darurat?
Memilih tempat yang tepat untuk menyimpan sangat penting. Idealnya, tempat penyimpanan harus mudah diakses, aman, dan likuid (mudah dicairkan). Nah, sebagai referensi, Anda bisa menyimpan di beberapa lini berikut ini.
1. Rekening Tabungan
- Kelebihan: Mudah diakses, tersedia di hampir semua bank, dan biasanya memberikan bunga, meskipun kecil.
- Kekurangan: Potensi pertumbuhan nilai uang lebih rendah dibandingkan instrumen investasi lainnya.
2. Deposito
- Kelebihan: Lebih aman daripada investasi saham atau reksa dana, menawarkan bunga yang lebih tinggi daripada tabungan, dan bisa Anda cairkan sebelum jatuh tempo meskipun kena penalti.
- Kekurangan: Kurang fleksibel karena terikat jangka waktu tertentu.
3. Reksa Dana Pasar Uang
- Kelebihan: Likuiditas tinggi, potensi imbal hasil lebih baik daripada tabungan, dan manajer investasi profesional kelola.
- Kekurangan: Nilai investasi dapat berfluktuasi, meskipun risiko relatif rendah.
4. Emas
- Kelebihan – Nilai cenderung stabil dalam jangka panjang, dapat menjadi lindung nilai inflasi.
- Kekurangan – Membutuhkan anggaran penyimpanan tambahan jika membeli emas fisik, dan harga emas dapat fluktuasi dalam jangka pendek.
- Platform P2P Lending
- Kelebihan: Potensi return yang lebih tinggi dan bisa untuk diversifikasi portofolio investasi sehingga risikonya pun terpecah tidak terkonsentrasi ke satu sektor saja.
- Kekurangan: Dana yang telah terinvestasikan umumnya memiliki tenor tertentu, sehingga tidak bisa Anda tarik sewaktu-waktu.
Contoh dana darurat yang terbaik adalah dengan menyimpan sebagian uang Anda di rekening tabungan untuk akses mudah, dan sisanya investasikan di platform P2P Lending untuk potensi pertumbuhan yang lebih tinggi. Dengan P2P, Anda tidak hanya membantu sesama melalui pembiayaan UMKM, tetapi juga memperoleh imbal hasil yang menarik.
Qazwa ialah platform P2P Lending yang bisa jadi solusi tepat untuk Anda yang ingin berjaga-jaga untuk emergency fund sekaligus berinvestasi secara syariah.
Sebagai perusahaan financial technology yang berkomitmen pada prinsip syariah, Qazwa menyediakan layanan keuangan yang aman, transparan, dan mudah. Mari memulai investasi di Qazwa dan raih kebebasan finansial Anda sekarang!
“Di Qazwa tidak hanya tentang profit, tetapi juga tentang berbagi manfaat. Dengan berinvestasi di Qazwa, Anda tidak hanya membangun dana darurat, tetapi juga turut berkontribusi dalam memajukan UMKM di Indonesia.”
Referensi:
[1] Inilah – Hasil Survei Sebutkan 60 Persen Kalangan Anak Muda Tanpa Dana Darurat.
https://www.inilah.com/hasil-survei-sebutkan-60-persen-kalangan-anak-muda-tanpa-dana-darurat
Databoks – Dana Darurat, Tujuan Utama Warga RI Ikut Investasi Digital.
Journal Prasetiyamulya – Literasi Dana Darurat
https://journal.prasetiyamulya.ac.id/journal/index.php/FM/article/download/632/443/
https://dpkbpjamsostek.com/assets/pdf/9%20Penting%20nya%20Memiliki%20Dana%20Darurat.pdf
Otoritas Jasa Keuangan – Yuk Mengenal Fintech P2P Lending Sebagai Alternatif Investasi Sekaligus Pendanaan
https://sikapiuangmu.ojk.go.id/FrontEnd/CMS/Article/20566
Direktorat Jenderal Kekayaan Negara – Mari Persiapkan Dana Darurat!
Kementerian Keuangan – 4 Tips Menyiapkan Dana Darurat Yang Ideal – Media Keuangan
https://mediakeuangan.kemenkeu.go.id/article/show/4-tips-menyiapkan-dana-darurat-yang-ideal
Otoritas Jasa Keuangan – DANA DARURAT? WAJIB TAHU DAN WAJIB PUNYA!