cara mengatasi gaya hidup konsumtif

Cara Mengatasi Gaya Hidup Konsumtif yang Ganggu Keuangan Anda

Akibat pengaruh media sosial yang dijadikan sebagai “kiblat” akan banyak hal, gaya hidup konsumtif akibat FOMO akhirnya semakin marak akhir-akhir ini. Padahal jika dibiarkan, perilaku ini dapat mengganggu keuangan Anda. Ini sebabnya, penting sekali tahu cara mengatasi gaya hidup konsumtif agar keuangan tidak semakin terpuruk.

Temukan penjelasan mengenai pengertian, dampak buruk, hingga cara mengatasi perilaku konsumtif pada remaja maupun orang dewasa di artikel berikut!

Apa Itu Gaya Hidup Konsumtif?

gaya hidup konsumtif

Gaya hidup atau perilaku konsumtif adalah perilaku individu yang condong mempergunakan keuangannya untuk barang dan jasa secara berlebihan. Di mana perilaku itu tidak didasari oleh pertimbangan matang mengenai urgensinya lebih dahulu.

Orang-orang ini cenderung memiliki keinginan mempunyai produk baru, berfokus pada status sosial, tidak bisa membedakan keinginan dan kebutuhan, tidak punya tabungan memadai, serta menjadikan belanja sebagai hiburan.

Melakukan perilaku ini memang dapat memberikan rasa bahagia dan memenuhi keinginan sejenak. Namun perasaan tersebut hanya sesaat dan dalam jangka panjang, risikonya cukup besar bagi individu tersebut.

Dampak Buruk Perilaku Konsumtif

dampak negatif perilaku konsumtif

Seperti penjelasan sebelumnya, perilaku ini dampak mendatangkan risiko atau hal negatif bagi individu yang melakukannya. 

Beberapa dampak negatif perilaku konsumtif itu adalah:

1. Tidak Stabilnya Kondisi Finansial

Kondisi ini terjadi akibat terlalu fokus memenuhi keinginan, sehingga kebutuhan dasar ataupun tagihan terabaikan. Hal tersebut perlahan akan membuat kondisi finansial tidak seimbang dalam jangka panjang jika perilakunya masih sama

2. Abai terhadap Persiapan Masa Depan

Persiapan masa depan dapat terganggu karena alokasi dananya tidak balance akibat lebih banyak digunakan untuk memenuhi gaya hidup. Akhirnya rencana bisnis, investasi pendidikan, hingga uang pensiun pun tidak bisa terpenuhi dengan optimal.

3. Tidak Mampu Menghadapi Krisis

Ketika terjadi krisis atau situasi darurat, Anda akan kelimpungan karena tidak adanya dana cadangan yang siap meng-cover hal tersebut.

4. Rendahnya Kepuasan Hidup

Karena gaya hidup ini hanya berfokus pada kebahagiaan sesaat, maka perlahan rasa tersebut memudar akibat munculnya keinginan untuk dapat lebih banyak lagi. Akhirnya hal tersebut menjadi siklus yang membuat tingkat kepuasan akan keadaan merosot tajam

5. Merusak Lingkungan

Perilaku ini juga cukup sering diasosiasikan dengan dampak negatifnya pada lingkungan. Hal ini karena membeli barang-barang yang tidak Anda perlukan akan membuat banyak limbah serta emisi karbon yang membuat lingkungan semakin tercemar.

6 Cara Mengatasi Gaya Hidup Konsumtif

cara mengatasi perilaku konsumtif pada remaja

Melihat beberapa dampak perilaku konsumtif di atas, maka setiap orang yang ingin terhindar dari hal tersebut bisa mengikuti saran-saran berikut ini:

1. Evaluasi Kebiasaan Belanja dan Pengeluaran Rutin

Karena berkaitan dengan perilaku belanja dan pengeluaran, maka Anda harus cek dulu kebiasaan keduanya ini. Buat daftar pengeluaran selama ini dan analisis. Cek di sisi manakah pengeluarannya bisa dikurangi agar pengeluaran tidak membengkak lagi.

Setelah itu, tentukanlah mana saja yang termasuk pengeluaran prioritas atau wajib, dan manakah yang hanya sekadar keinginan sesaat.

2. Buat Daftar Belanja yang Rinci

Tidak hanya berbelanja pada barang-barang mewah atau fashion, anggaran pun bisa bocor ketika belanja bulanan. Hal ini karena Anda tergoda dengan diskon atau melihat barang-barang lucu.

Maka, buatlah dengan detail apa saja yang memang dibutuhkan untuk sehari-hari dan ikuti daftar ini dengan ketat.

3. Melatih Kontrol Diri

Cara ini masih terkait dengan langkah sebelumnya, sebab kontrol diri bisa merosot tajam ketika sedang berbelanja. Maka, selain memakai daftar belanja, cobalah untuk lebih aware dan melakukan kontrol dalam menahan berbagai keinginan belanja di luar daftar, terutama berbelanja karena sekadar impulsif.

Untuk melatihnya, Anda dapat mempertimbangkan secara rinci mengenai urgensi dan kepuasan yang akan diterima setelah barang tersebut dibeli.

4. Gunakan Kartu Debit dan Uang Tunai

Batasilah berutang atau memakai kartu kredit secara maksimal agar pengeluaran lebih terkontrol. Dengan membayar tunai atau memakai kartu debit, maka uang yang Anda habiskan adalah uang yang “sebenarnya” dimiliki, bukan dari utang.

Tidak hanya itu, setelah selesai berbelanja dengan metode di atas, pastikanlah untuk mencatat apa saja pengeluarannya. Efek psikologis ini adalah membuat Anda lebih berhati-hati dengan pengeluaran di hari berikutnya, terlebih jika pengeluaran sebelumnya lumayan tinggi.

5. Temukan Hobi Lain yang Lebih Murah

Bagi beberapa orang, berbelanja merupakan sebuah hobi. Tidak masalah sebenarnya, asalkan masih berada dalam jangkauan finansial Anda. Namun jika sudah ditahap “memaksakan” hobi ini, maka sebaiknya carilah alternatif lain.

Sebab, masih banyak kegiatan atau hobi lain yang mampu memberikan rasa bahagia lebih lama meskipun biayanya terjangkau.

6. Mulai Berinvestasi

Agar dampak negatif perilaku ini tidak memengaruhi masa depan Anda, maka selain menabung, usahakanlah untuk mulai berinvestasi. Investasi ini cocok untuk memenuhi berbagai tujuan jangka pendek, menengah, hingga panjang, sesuai dengan pilihan instrumennya.

Anda bisa memilih beberapa instrumen investasi seperti emas, properti, saham, reksa dana, deposito, SBN (Surat Berharga Negara),  serta P2P lending atau crowdfunding.

Dari banyaknya pilihan tersebut, cobalah untuk mempertimbangkan P2P lending. Tidak hanya berinvestasi, di sini Anda pun bisa ikut memajukan UMKM yang butuh dana. Anda dapat bergabung dengan Qazwa sebagai Pemberi Dana (lender) bagi UMKM tersebut.

Karena berbasis syariah, transaksi pun dijamin bebas riba dan menguntungkan kedua belah pihak, khususnya Anda selaku lender.

Nah, mengingat bahwa perilaku konsumtif lebih banyak memberikan dampak negatif, maka perlahan ubahlah perilaku ini. Untuk masa depan yang cerah dan terjamin, maka ikutilah cara mengatasi gaya hidup konsumtif di atas, khususnya dalam aspek investasi. Ayo bergabung dengan Qazwa sekarang juga!

 

Referensi:

Universal BOR. Gaya Hidup Konsumtif: Kenali Ciri-Ciri dan Cara Mengatasinya! https://universalbpr.co.id/blog/gaya-hidup-konsumtif-kenali-ciri-ciri-dan-cara-mengatasinya/

Prudential. Mengatasi Gaya Hidup Konsumtif dan Bijak Mengelola Keuangan. https://www.prudential.co.id/id/pulse/article/gaya-hidup-konsumtif/

Depsit BPR. Konsumtif: Ciri, Dampak dan Cara Mengatasinya. https://depositobpr.id/blog/gaya-hidup-konsumtif-ciri-ciri-dan-4-cara-mengatasinya

Berita Usaha. Kamu Terlalu Boros? Ini 6 Cara Mengatasi Perilaku Konsumtif. https://beritausaha.com/keuangan/cara-mengatasi-perilaku-konsumtif/

BFI Finance. Konsumtif Adalah: Pengertian, Faktor Penyebab, Tips Menghindarinya. https://www.bfi.co.id/id/blog/konsumtif-adalah-pengertian-faktor-dan-hal-lainnya

DJKN Kemenkeu. Perilaku Konsumtif Pembawa Petaka Di Era Modern. https://www.djkn.kemenkeu.go.id/kpknl-bandung/baca-artikel/15276/Perilaku-Konsumtif-Pembawa-Petaka-Di-Era-Modern.html

Similar Posts

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *